·
Ahmad Albar - Lead
Vocal
·
Djusuf 'Ian' Antono - Guitar , Backing
Vocal
·
Donny Fattah Gagola - Bass , Backing
Vocal
·
Abadi Soesman - Keyboard , Piano , Synth , Backing
Vocal
·
Yaya Moektio - Drum , Percussions
Mantan Personil
·
Yockie
Soerjoprajogo - Keyboard , Piano , Synth
·
Soman Lubis - Keyboard , Piano , Synth
·
Fuad Hassan - Drum
·
Ludwig Le Mans - Guitar
·
Teddy Sujaya - Drum
·
Eet Sjahranie - Guitar
·
Gilang Ramadhan - Drum
Sejarah
Era 1970-an
Berdirinya God Bless berawal dengan kembalinya Ahmad "Iyek" Albar kembali
ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun
berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius. Beliau kembali dari
Belanda bersama dengan Ludwig Lemans (gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika
masih di Belanda). Iyek lalu mengajak (almarhum) Fuad Hassan (drum) dan Donny Fattah (bass)
untuk membentuk band. Inilah yang melatarbelakangi berdirinya Crazy Wheels,
sebelum akhirnya band tersebut - yang mengadakan konser perdananya di TIM
(Taman Ismail Marzuki) lalu mengikuti pentas musik "Summer '28",
semacam pentas 'Woodstock' ala Indonesia di Ragunan, Jakarta, yang diikuti
berbagai band dari Indonesia, Malysia dan Filipina - mengubah namanya menjadi
God Bless pada tanggal 5 Mei 1973.
Jockie
Surjoprajogo (keyboard) sendiri baru bergabung dengan Crazy
Wheels/God Bless pada awal tahun 1973. Beliau dimaksudkan sebagai pengganti
Deddy Dores - yang sempat bergabung dengan God Bless namun tidak bertahan lama
dalam band tersebut karena harus mengurus bandnya sendiri, Rhapsodia.
Namun Jockie juga tidak bisa bertahan lama. Posisi beliau pun digantikan oleh
(almarhum) Soman Lubis.
Pada bulan Juni 1974, Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami
kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan.God
Bless pun melalui masa berkabung. Ditambah lagi, sang gitaris Ludwig
Lemans juga memutuskan untuk keluar dari God Bless. Dengan demikian, personel
yang tersisa tinggal Ahmad Albar dan Donny Fattah. Untuk mengisi
kekosongan pada kibor, mereka mengajak Jockie untuk bergabung kembali. Jockie
lantas mengajak Ian Antono (gitar)
dan Teddy
Sujaya (drum) untuk bergabung dengan God Bless.
Untuk mengenang Fuad Hassan dan Soman Lubis, God
Bless tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan danSoman Lubis dengan atraksi mengusung peti
mati diatas panggung.
Pada awalnya, God Bless bukanlah band yang memiliki lagu.
Mereka hanya band yang biasa membawakan lagu-lagu orang lain, seperti Kansas,
Easy Beast, Genesis, Deep Purple, pada setiap penampilan mereka. Proses
masuknya band legendaris ini kedalam dapur rekaman dimulai dengan coba-coba.
Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya. Mereka merekamnya di sebuah studio
yang dikelola oleh Alex Kumara (ahli broadcast). Rekaman-rekaman ini bisa
sampai ke telinga PT Aquarius Musikindo karena Suryoko - bos Aquarius - sering
belajar gitar di rumah Ian. Mereka berdua memang sudah bersahabat sejak lama.
Dan pada tahun 1975, God Bless merilis album perdananya.
Era 80-an
Menjelang pembuatan album kedua, Jockie
Surjoprajogo keluar dari formasi, posisinya kemudian diambil
alih oleh Abadi Soesmanyang
bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980). Berbeda dengan album sebelumnya yang
rekaman jalan sambil menyelesaikan materi lagu, Album Cermin (1980) dikonsep dan dipersiapkan secara matang
beberapa bulan sebelum masuk rekaman. Pada album ini, konsep musik God Bless
sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih
rumit, disamping membutuhkan skill masing-masing personel yang tinggi juga
kekompakan dalam memainkannya, seperti lagu Musisi, Anak Adam, Selamat Pagi
Indonesia atau Sodom Gomorah. Bahkan ketika rekaman, Teddy Sunjaya tidak
menggunakan metronome seperti kebanyakan rekaman yang lain. Album Cermin pun merupakan
representasi dari pemberontakan God Blessterhadap dominasi industri
rekaman ketika itu yang selalu mencekokkan komersialisme atas tuntutan pasar
yang ketika itu sedang didominasi musik pop yang bertemakan cinta dalam
pandangan secara sempit. Album ini sering disebut-sebut sebagai album God
Bless paling idealis dan terbaik dari sisi musikalitasnya. Dan menjadi
barometer kualitas sebuah band rock waktu itu, manakala mampu memainkan lagu-lagu
dari album Cermin.
Dua tahun setelah album Cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan
diri.
Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal Surabaya, Log Zhelebour
mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangunkan God
Bless dari "tidur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu
God Bless sebagai lagu "wajib" juga personelnya menjadi juri di
festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti Grass Rock,Elpamas, sampai Slank.
Dari sekedar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God
Bless akhirnya melahirkan album come back Semut Hitam yang
meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam,
atau Kehidupan. Secara penjualan, album Semut Hitam ini adalah
album God Bless paling laris. Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik
God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis
berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan
heavy metal, disamping unsur komersil untuk mempertimbangkan selera pasar. Pun
demikian, kualitas musiknya masih tetap kental dipertahankan. Album ini juga
menjadi inspirasi anak muda agar dapat terus berkarya dalam bidang musik rock.
Namun, setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan
keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh
gitaris muda berbakat, Eet
Sjahranie. Setelah masuknya Eet Sjahranie, pada tahun
1989 dirilislah album berjudul Raksasa dengan hits
Menjilat Matahari, Maret 1989, atau Misteri.Eet Sjahranie berhasil
me-refresh sound gitar Ian Antono dan
menjadikan God Bless lebih agresif. Ian Antono sendiri,
setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karier
solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.
Era 90-an
Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun
1997, para personel God Bless, termasuk Eet Sjahranie dan Ian Antonokembali
berkumpul. 'Workshop' yang mereka gelar di kawasan Puncak, menghasilkan sebuah
album berjudul Apa Kabar.
Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena Eet secara resmi mengundurkan
diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya
sendiri,Edane yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.
Walau tidak banyak merilis album, God Bless,
dianggap merupakan legenda grup musik rock Indonesia karena
dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas bermusik tinggi. Sepanjang
perjalanannya, grup ini mengalami 15 kali lebih pergantian personel yang
disebut sebagai 'formasi', dan saat ini tinggal Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar),
dan Donny
Fattah Gagola (bass) yang masih dapat dikatakan sebagai
personel aktif grup.
Era 2000-an
Pada Februari 2009 lalu, mereka tampil di acara Kick Andy
di Metro TV dengan 5 orang personel, yaitu Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Yaya Moektio (drum)
dan Abadi
Soesman (kibor). Mereka menyatakan akan mengeluarkan album baru
dalam waktu dekat ini. Dan tepat pada awal Mei 2009, God Bless akhirnya
mengeluarkan album terbarunya yang berjudul 36th.
Diskografi
Album
3. 1988 - Semut Hitam
Kompilasi
No comments:
Post a Comment